3 Cara Mudah Ajarkan Kebiasaan Baik kepada Anak

5
3695

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada kita –para orangtua- untuk mengajarkan kepada anak-anak kita tentang sholat.

Begitu pentingnya pengajaran tentang sholat ini sampai-sampai Rasulullah mengijinkan orangtua untuk memberikan hukuman jika mereka mulai berani meninggalkannya, sepanjang hukuman tersebut bersifat mendidik.

Namun konteks perintah tersebut sebenarnya bukan hanya tentang sholat, akan tetapi mencakup semua ibadah dan semua kebiasaan yang baik.

Disebutkan hanya sholat karena ia menjadi ibadah pokok bagi seorang muslim. Jika seorang muslim tersebut bagus sholatnya, maka seharusnya ibadah lainnya juga bagus.

Jika anak-anak sudah bisa diajari sholat, maka seharusnya mereka akan lebih mudah diajari bentuk-bentuk ibadah yang lainnya.

Lalu bagaimana cara mudah untuk mengajari anak-anak beribadah dengan bagus?

Sebenarnya, tidak ada cara yang mudah. Judul di atas hanya sebagai pancingan saja.

Tiga hal utama dalam hal pengajaran ibadah untuk anak-anak yang akan kami sebutkan di bawah ini bukanlah cara yang mudah.

Ketiga-tiganya berat.

Namun jika kita memiliki kemauan yang kuat, maka kedua hal ini bisa kita lakukan.

1. KETELADANAN

Adalah suatu keniscayaan ketika orangtua hendak mengajarkan sebuah kebiasaan baik kepada anak-anak kita,

yaitu keteladanan.

Orangtua sebagai role model adalah sebuah lokomotif bagi anak-anak mereka. Apa yang anak-anak lihat dari orangtua mereka, maka itulah yang akan mereka duplikasi.

Maka untuk membentuk anak-anak yang shalih, otomatis orangtuanya harus menjadi orangtua yang shalih terlebih dahulu. Kira-kira seperti itu.

Untuk mengenalkan dan mengajarkan sholat, misalnya, maka orangtuanya haruslah orangtua yang rajin sholat. Sebab tidak mungkin menyuruh anak kita sholat sementara kita masih sibuk dengan urusan kita. Sebab tidak mungkin kita mengajarkan sholat kepada anak, sedangkan kita sendiri tidak pandai sholat.

Lalu bagaimana jika orangtuanya masih belum pandai sholat? Ya, belajar.

Tidak ada manusia instan. Semuanya berproses.

Berat? Iya.

Namun jika anda mau tahu sebuah rahasia, anak-anak akan lebih respect kepada orangtua yang masih mau belajar bersamanya, daripada mereka yang hanya menyuruh-nyuruh saja.

2. KEDISIPLINAN

Hal berikutnya yang tidak kalah beratnya setelah menjadi teladan adalah mendisiplinkan.Baik mendisiplinkan anak-anak dengan kebiasaan baik, terlebih lagi mendisiplinkan diri sendiri.

Kebiasaan baik tidak akan begitu saja muncul pada diri anak-anak kita. Mereka perlu dukungan dari orangtua untuk membantunya.

Misalnya untuk mengajarkan anak-anak tentang sholat, maka orangtua bisa mengajak mereka untuk pergi ke masjid setiap kali waktu sholat.

Jika hal ini dilakukan dengan rutin setiap hari, maka kebiasaan sholat tepat waktu akan semakin terpupuk pada diri anak-anak kita.

3. PENGAWASAN

Selain keluarga, faktor lain yang bisa mempengaruhi kebiasaan anak-anak adalah lingkungan. Siapa teman bermainnya, bagaimana tabiat mereka, adalah hal-hal yang tidak boleh luput dari pengawasan kita.

Namun bagaimanapun juga orangtua hanyalah manusia biasanya yang memiliki banyak keterbatasan. Karena itulah poin yang ketiga ini juga tidak kalah beratnya.

Kita perlu bantuan pihak lain untuk memberikan informasi kepada kita, misalnya tetangga, guru-gurunya di sekolah atau teman-teman jama’ah kita.

Semoga bermanfaat!

5 COMMENTS

  1. Saya setuju dengan isi artiel ini karena membiasakan kebiasan baik kepada anak-anak kita merupakan tindakan yang tepat agar anak-anak kita dimasa depan bisa menjadi orang yang berkualitas di mata orang lain. terimakasih artikelnya.