5 Cara Tepat Menyiapkan Anak Anti Bullying

2
3986

Ayah-Bunda, baru-baru ini di media sosial kita dihebohkan video viral bullying terhadap salah satu siswi SMP di Jakarta. Video berdurasi 50 detik itu memperlihatkan 9 orang siswa SMP sedang melakukan kekerasan terhadap salah satu teman siswinya. Namun korban terlihat tidak melakukan perlawanan. Lalu, di akhir video, siswi tersebut disuruh mencium tangan para pelakunya.

Kejadian semacam ini kerap sekali terjadi di tanah air. Sudah berulang kali. Apalagi 2 tahun belakangan maraknya isu pedofil juga sudah membuat gempar dan meresahkan para orangtua.

Ayah-Bunda harus tahu bahwa semua anak bisa menjadi korban bully, bahkan mungkin anak kita. Sebagi orangtua kita harus sedini mungkin untuk melakukan tindakan preventif, apalagi diketahui anak kita memiliki karakter-karakter yang mengundang untuk dijadikan korban bully, seperti pemalu, penakut, pendiam, memiliki ukuran fisik yang lebih kecil dibanding teman seusianya dan tidak banyak teman.

Oleh karena itu Ayah-Bunda harus segera menyiapkan 5 cara ini agar anaknya tidak menjadi korban bully, yaitu:

1. Bangun Rasa Percaya Diri pada Anak

Didiklah anak menjadi sosok yang tangguh dan percaya diri. Dengan memiliki rasa percaya diri dan tangguh ia tidak akan bisa dilemahkan oleh orang lain. Ada banyak cara yang bisa dilakukan Ayah-Bunda dalam membangun pribadi anak yang tangguh dan percaya diri, mulai dari menanamkan nilai-nilai positif seperti mengasah minat bakatnya (pencak silat, badminton dan tari) atau mengajaknya untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan pentas dan lomba-lomba atau mengajaknya bermain dengan teman-teman sebayanya.

2. Ajak Anak Bersosial

Cara lain yang cukup ampuh adalah melatih kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan. Batasi mereka dengan penggunaan gadget yang berlebihan, karena itu akan mengikis jiwa bersosialnya. Ajaklah anak berinteraksi dengan teman-temannya, saudara, atau berkunjung ke rumah teman baru sebaya dengannya. Dengan terbiasa bersosialisasi, bisa dipastika ia lebih mudah mandiri. Apabila banyak temannya otomatis akan banyak orang-orang yang peduli dengannya dan saling menjaga.

3. Tanamkan Nilai-Nilai Akhlakul Karimah

Akhlak anak adalah cermin orangtua. Sebagai orangtua Ayah Bunda harus memberikan cermin akhlakul karimah dimana pun dan kapanpu seperti yang dicontohkan oleh Nabi muhammad SAW. Jaga lisan dari berkata buruk dan jaga tingkah laku dari hal-hal yang membuat orang lain sakit hati. Banyak kejadian dari korban bully itu diawali dari perang kata-kata diantara anak-anak. Kemudian ada salah satu temannya yang tersakiti, akhirnya terjadilah pembulian.

4. Jadilah Sahabat Terbaik untuk Anak

Orangtua harus memposisikan dirinya menjadi sahabat terbaik untuk anak. Dengan menjadi sahabat anak akan dengan mudah dan luwes untuk menceritan apa saja yang membuatnya senang dan apa saja yang menjadi problem. Jangan posisikan orangtua sebagai pemimpin diktator atau sebaliknya orangtua yang cuek. Bila Ayah Bunda dianggap anak sebagi orang yang menguasai maka ia cenderung akan menjadi pendiam dan lemah. Sebaliknya bila orangtua cuek anak akan mencari tempat-tempat pelampiasan emosi di tempat-tempat yang salah.

5. Koneksi Tanpa Putus

Koneksi tanpa putus artinya Ayah-Bunda selalu tahu kemana buah hatinya pergi, bersama siapa ia jalan dan ia makan dimana. Koneksi ini juga berarti Ayah-Bunda harus memiliki nomor telepon teman-temannya, nomor telepon sekolah dan yang paling penting orangtua kenal dengan orang-orang yang dekat dengannya. Karena banyak kejadian bullying itu disebabkan putusnya koneksi antara orangtua dan teman anak-anak atau antara orangtua dan guru, sehingga anak lepas dari pantauan orangtua. Saat itulah biasanya terjadi bullying.

Demikian ulasan saya yang barangkali akan membantu Ayah-Bunda dalam menyiapkan buah hatinya yang tangguh dan mandiri sehingga anti bullying. Semoga bermanfaat dan berkah selalu.

2 COMMENTS