5 Hal Penting Ini Sering Disepelekan Para Orangtua

0
10374
mengasuh bayi

Sebagai orangtua tentu ingin yang terbaik untuk buah hatinya dan tak ingin melakukan kesalahan yang berakibat buruk bagi si Kecil. Nah, beberapa info di bawah ini dapat memperkaya pengetahuan orangtua dan para calon orangtua dalam mengasuh bayi.

1. Membangunkan bayi untuk menyusu

Sebagai orangtua baru tentu wajar berpikir apakah bayinya sudah cukup minum ASI atau belum. Kadang, untuk memastikan si Kecil tidak kelaparan, Bunda akan membangunkan si Kecil yang masih tertidur pulas. Banyak pendapat pun mengatakan bayi perlu menyusu setiap 2 jam sekali. Lalu, apakah sebenarnya perlu untuk membangunkan bayi agar ia menyusu 2 jam sekali?

Menurut dr Hikmah, Konselor Laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), mengatakan memang secara teori bayi menyusu 8-12 kali sehar (24 jam). Jadi gampangnya bayi akan menyusu tiap 2 atau 3 jam sekali. Namun, menurutnya yang lebih penting adalah orangtua perlu memahami kapan bayi merasa lapar. Ketika lapar, ia akan mulai merengek, tangan mengepal, dan mata mulai terbuka. Jika Bunda menempelkan sesuatu ke pipinya, ia akan membuka mulutnya.

Nah, siklus masing-masing bayi dalam mencerna ASI tentu berbeda-beda. Ada yang satu jam kemudian setelah menyusu, bayi sudah rewel dan menunjukan tanda-tanda ia lapar. Ada yang lebih dari 2 jam ia tetap tertidur pulas, dan sebagainya.

2. Mengabaikan kebersihan mulut bayi

Bayi di bawah 6 bulan memang belum memiliki gigi. Namun, kebersihan mulutnya sering kali diabaikan oleh orangtua. Orangtua sering menyadari bahwa kesehatan mulut si Kecil terabaikan ketika sudah terlambat. Oleh sebab itu, sedini mungkin untuk memperhatikan kebersihan mulut si Kecil dengan:

  • Gunakan kain kasa basah untuk membersihkan gusi bayi dengan perlahan setelah mereka menyusu
  • Usahakan untuk tidak memberikan susu menggunakan dot/botol saat menjelang ia tidur untuk mengurangi resiko gigi berlubang
  • Kenalkan pada sikat gigi sejak ia mulai tumbuh gigi

3. Mengguncang tubuh bayi

Siapa yang tak suka melihat si Kecil tertawa terkekeh ketika tubuhnya diangkat tinggi-tinggi atau diayun? Kita sering melakukan hal tersebut karena menyangka bahwa si Kecil senang saat kita melakukan hal tersebut, sehingga kita mengulanginya lagi dan lagi.

Namun, mengguncang tubuh bayi atau mengangkat tubuhnya tiba-tiba atau mengayun-ayunkan tubuhnya dapat menyebabkan bayi terkena cedera otak. Ini disebut sebagai Shaken Baby Syndrome atau Abusive Head Trauma. Guncangan keras pada tubuh bayi selama 5 detik saja cukup untuk merusak fungsi-fungsi otaknya.

Jadi cegah siapa pun melakukan hal tersebut kepada si bayi ya, Bunda.

4. Cek suhu tubuh tanpa alat

Seringkali orangtua menempelkan telapak tangannya ke dahi si Kecil untuk cek apakah ia demam atau tidak. Lalu memutuskan untuk memberi obat penurun panas. Eits, tunggu dulu Bunda. Tangan Bunda bukanlah alat untuk menecek suhu tubuh, bukan?

Saat memiliki anak, orangtua perlu untuk memiliki temperature digital yang akurat. Orangtua tidak bisa mengandalkan feeling atau rabaan tangan ke dahi atau tubuh bayi untuk memastikan ia demam atau tidak. Bayi dikatakan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38.5⁰ C ya, Bun.

5. Mengabaikan kebersihan tangan

Imunitas bayi belum terbentuk sempurna. Oleh sebab itu kebersihan dari lingkungan sekitarnya penting untuk dijaga. Salah satunya adalah kebersihan tangan bagi siapapun yang ingin memegang bayi. Termasuk menerapkan ini pada tamu atau saudara yang mengunjungi bayi.

Kadang kita merasa sungkan untuk meminta tamu cuci tangan sebelum memegang bayi kita. Tapi jika kita mengatakannya dengan baik dan demi kesehatan si Kecil, tentu ini penting dilakukan, bukan?