5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Bayi Terjatuh

4
9178

Sebagai orang tua pasti khawatir jika buah hati kita terjatuh. Tak sedikit orang tua yang saking khawatirnya justru memarahi anak atau memarahi orang yang berada di dekat anak saat itu. Meskipun kadang tidak benar-benar marah. Ini spontanitas orang tua. Alhasil, anak kadang menangis, bukan karena ia merasa sakit tapi takut pada kemarahan orang tuanya.

Kita sebagai orang tua tentu perlu bijak menyikapi anak, apalagi saat anak terjatuh. Mereka butuh ditolong. Selain itu juga menanamkan pengertian bahwa apa pun yang ia alami, orang tua perlu tahu.

Bukan dimarahi. Ditakutkan pengalaman ini yang akan tersimpan dalam benak anak-anak, jika saat terjatuh mereka justru dimarahi. Ketika ia terjatuh dan tidak diketahui orang tuanya, ia takut untuk bercerita. Padahal, apa pun bisa terjadi pasca mereka terjatuh.

Nah, 5 hal ini perlu diperhatikan orangtua, ketika anak balitanya terjatuh. Coba perhatikan:

  1. Jangan panik

Saat panik, pikiran bisa menjadi kacau. Terkadang banyak hal penting yang terabaikan saat kepanikan melanda. Pun begitu saat melihat anak jatuh. Jika anak masih bayi, pasti ia menangis. Hal pertama yang perlu kita ingat ketika mengetahui anak jatuh adalah menolong si anak dan usahakan agar kita tidak panik. Hindari berkata keras kepada anak atau orang disekitarnya, apalagi marah.

Kalau kita susah mengatasi kepanikan kita, bernafaslah dengan rileks sambil ber-istighfar. Apabila diperlukan, minum air putih dan serahkan anak ke orang lain di sekitar anda terlebih dahulu, lalu ambillah air wudlu.

Nah, bila kita tidak berada di dekat anak ketika sang buah hati jatuh, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah minta orang terdekatnya untuk melakukan hal-hal di bawah ini. Kemudian jangan lupa untuk menggali informasi bagaimana si anak jatuh. Ini diperlukan agar kita bisa melakukan tindakan preventif atau memeriksakannya ke dokter jika diperlukan tindakan medis.

  1. Tenangkan si anak

Kalau diri kita sudah tenang, hal kedua yang perlu dilakukan adalah membuat anak tenang. Orang dewasa di dekat mereka menjadi kunci. Jika orang dewasa di dekatnya tenang, termasuk kita sebagai orang tua, maka anak akan merasa dirinya dilindungi. Ini salah satu cara untuk menanamkan pada memori anak bahwa orang tua peduli dengan apa yang terjadi pada mereka.

Setelah anak tenang, berikan ASI jika mereka masih menyusu atau air mineral jika ia tidak lagi menyusu. Ini juga akan membantu anak merasa tenang. Nah, setelah anak tenang dan selesai minum, tanyakan padanya bagian mana yang terasa sakit.

  1. Periksa dan raba kepalanya

Sambil menyusui atau setelah anak tenang, coba raba dan periksa kepalanya. Apakah ada benjolan di kepalanya atau ada luka di sekitar kepalanya? Jika ada benjolan di bagian belakang, samping kiri atau kanan kepala anak, ini perlu diwaspadai.

Pada kepala bagian belakang terdapat fungsi otak yang vital, seperti fungsi penglihatan. Selain itu, kepala bagian belakang juga terdapat otak kecil sebagai pusat keseimbangan tubuh. Tengkuk leher atau kepala belakang bagian paling bawah merupakan pusat kesadaran.

Apabila tidak ada benjolan, namun beberapa jam setelah jatuh anak memperlihatkan ada gerak motorik yang tidak seperti biasanya. Seperti, arah gerak bola matanya atau respon si kecil tidak seperti biasanya. Atau gangguan kemampuan gerak motorik kasar dan halus pada anak, misal tangannya gemetar saat memegang sesuatu. Maka cepat-cepatlah periksakan anak ke dokter.

Tidak hanya memeriksa bagian kepala. Periksa juga seluruh badannya, apakah ada tulang retak atau benjolan lain di tubuhnya akibat ia jatuh. Apabila ada patah tulang atau terkilir, lebih baik periksakan ke dokter sebelum memutuskan untuk membawanya ke tukang urut.

  1. Luka terbuka

Jika ternyata tidak ada luka tertutup. Orang tua bia teliti apakah ada luka terbuka pada badan anak, tangan dan kaki, atau kepala anak.

Cucilah luka si anak dan bersihkan dengan cairan atau sabun antiseptik untuk membersihkan luka dan membunuh bakteri, jika ada luka terbuka dan hanya sedikit berdarah.

Apabila darah yang keluar pada luka cukup banyak, ambil kain kasa steril dan tekankan pada luka untuk memghentikan perdarahan. Setelah darah berhenti, bersihkan luka dengan air dan cairan atau sabun antiseptik.

  1. Hati-hati dengan luka dalam

Nah, jika luka pada tubuh anak ternyata luka memar, yakni bengkak dan/atau kebiru-biruan. Kompres luka selama lebih kurang 15 menit dengan es batu yang dibungkus handuk. Ini untuk meredakan nyeri dan menghentikan perdarahan di bawah lapisan kulit.

Biasanya tanpa obat, perdarahan di bawah kulit dapat diserap kembali oleh tubuh. Namun jika muncul indikasi lain seperti anak menjadi demam, muntah, kehilangan nafsu makan, dan sebagainya, maka perlu untuk ke dokter.

 

4 COMMENTS

  1. Bener sekali, kadang saya juga begitu, kalau adeknya jatuh tanpa sadar kita marah2 pada kakak atau seseorang yg berada disampingnya, karena kita sebagai orang tua tentunya khawatir , terimakasih , sangat bermanfaat ilmunya?

  2. Sependapat juga, kalau anak terjatuh biasa yang kena marah marah orang yang baru ngajak atau orang yang berada di dekat anak tesebut. Ini berdasarkan pengalaman anak kakak saya. Biasanya terus saling menyalahkan. Ya itulah walaupun kita sudah berusaha berhati hati, terkadang anak terjatuh juga. Semoga kita semua menjadi lebih bijak lagi. Karena anak adalah anugerah sekaligus cobaan.