Benarkah Cipratan ASI Sebabkan Bintik Merah Pada Pipi Bayi?

2
7980

Bintik-bintik merah di sekitar pipi bayi sering kali dikaitkan dengan cipratan air susu ibu (ASI) ke kulit bayi. Bintik-bintik merah di sekitar pipi dan mulut bayi memang sering disebut sebagai ruam ASI, ruam susu, atau juga eksim susu. Namun, apakah benar cipratan ASI menjadi penyebab kulit bayi terkena ruam ASI ini?

Biasanya, ruam ASI memang ditemui di daerah sekitar pipi dan mulut bayi. Memang ini daerah yang sering terkena air ASI saat bayi selesai menyusu. Namun, bukan berarti ruam ASI disebabkan oleh ASI yang menetes dan mengenai kulit bayi. Dalam bahasa medis, ruam ASI disebut sebagai dermatitis atopik, di mana penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, dr.Ari Muhandari Ardhie, Sp.KK menegaskan bahwa cipratan ASI menyebabkan kulit bayi ruam dengan ditandai adanya bintik merah adalah anggapan yang salah.

Penyebab Ruam ASI

  1. Makanan

Ruam susu pada bayi justru tanda bahwa si Kecil alergi terhadap sesuatu, bisa dari makanan yang Bunda konsumsi sehingga zat alergen masuk melalui ASI yang diminum si Kecil. Makanan yang bisa menimbulkan alergi  (alergen) pada bayi antara lain: telur, daging ayam, keju, kacang-kacangan, metega, dan sebagainya.

Sama hal-nya dengan orang dewasa, masing-masing tubuh bayi bisa merespon alergen dari berbagai jenis makanan yang berbeda.

  1. Perlengkapan bayi

Makanan bukan satu-satunya penyebab bayi alergi. Kulit bayi yang sensitif bisa alergi oleh banyak hal seperti jamur, debu, kondisi ruangan yang kurang bersih, keringat, dan juga kebersihan kulit bayi yang kurang terjaga. Tungau dan bakteri pada bantal, selimut, dan kasur bayi juga bisa menyebabkan bayi mengalami ruam.

  1. Suhu ruangan

Selain itu suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat menimbulkan ruam pada kulit bayi.

  1. Obat-obatan yang Bunda konsumsi

Pada jurnal Pediatrics 76 disebutkan bahwa Bunda yang mengkonsumsi 1 gram paracetamol menyebabkan alergi pada tubuh dan wajah bayi. Kandungan dalam obat-obatan dan senyawa lain yang dikonsumsi Bunda akan mempengaruhi kandungan ASI yang dikonsumsi si Kecil.

Pencegahan dan Pengobatan Ruam ASI

Jika tidak diobati dengan benar, ruam susu bisa menyebar ke daerah leher dan punggung bayi. Beberapa bayi akan lebih gelisah dan rewel akibat ruam ini karena terasa gatal di kulitnya. Jika ruam tergaruk dan menimbulkan lecet pada kulit, Bunda perlu hati-hati karena luka terbuka tentu akan memudahkan masuknya bakteri dan infeksi jamur lainnya.

Nah, untuk mencegah dan mengatasi ruam ASI pada bayi, Bunda bisa lakukan hal berikut ini:

  • Cari tahu apa penyebab kulit bayi ruam
  • Jika Bunda telah mengetahui penyebabnya, hindari zat alergen yang dapat memicu alergi pada kulit bayi tersebut
  • Jangan memasuk kulit yang ruam dengan air hangat. Karena air hangat dapat membuat kulit menjadi lebih kering, sehingga ruam akan terasa semakin gatal
  • Oleskan pelembab khusus bayi pada pipi yang beruam untuk menjaga kelembapan kulit bayi yang kering dan mengurangi rasa gatal
  • Jaga kebersihan perelngkapan bayi, pakaian atau kain yang sering menempel pada kulit bayi, dan juga suhu ruangan
  • Hindari paparan sinar matahari langsung pada kulit bayi
  • Saat udara panas dan kulit bayi berkeringat, usahakan daerah kulit yang ruam tetap kering agar bayi merasa lebih nyaman.
  • Jika ruam disertai dengan demam, kulit basah, dan bayi rewel, periksakan ke dokter agar segera mendapat penanganan media dan gejala tidak berlanjut

2 COMMENTS

  1. Mom yeti setau saya itu juga hanya mitos..malah ada yang menyarankan jiga bayi sakit mata justru ditetesin ASI pada matanya bisa jadi obat. Tapi untuk lebih jelas dan pastinya mungkin bisa ditanyakan kepada dokter anak ketika berkonsul. ?