Sebenarnya tidak ada seorangpun yang bodoh di dunia ini. Konsep pintar-bodoh yang selama ini didengungkan dari nilai akademis di sekolah sangatlah terbatas lingkupnya.
Ya, hanya karena seorang anak gagal menghitung dengan benar di usia idealnya, tak berarti kalau ia takkan bisa menghitung se-la-ma-nya kan?! Dan andaikata dia memang kurang jago dalam matematika, tak berarti pula kalau ia pasti bodoh di bidang lainnya. Bisa jadi ia malah lebih unggul di bidang seni, dibanding teman lainnya yang pakar matematika.
Karena itu, kalau Ayah-Bunda mendapati anak mengalami kesulitan di mata pelajaran tertentu, jangan langsung mengklaim kalau ia kurang pandai. Lebih baik, Ayah-Bunda tetap mendukungnya sambil menggali dan mencari tahu, kira-kira bakat dan minat apa yang dimiliki anak. Caranya? Terapkan saja beberapa trik menumbuhkan minat dan bakat anak berikut:
1. Tes IQ
Daftarkan buah hati untuk mengikuti tes IQ yang memang diadakan oleh ahlinya. Tes ini tak hanya bisa mengungkap intelegensi secara umum, namun juga kemampuan kognitifnya dan seberapa cepat anak memproses informasi yang diterimanya.
2. Tes bakat
Selain tes IQ, minat anak juga dapat digali melalui tes bakat. Dari tes ini anak akan diukur kemampuannya di berbagai bidang.
3. Telaah ulang prestasinya di sekolah
Luangkan waktu untuk menelaah ulang nilai raport anak selama ini. Apakah hasil rata-rata menyatakan kalau ia menonjol di mata pelajaran bahasa Inggris namun lemah di matematika, atau lainnya mungkin?! Nah dari sini, Ayah-Bunda bisa tahu soal bidang apa yang kira-kira merupakan minat dan bakat anak.
4. Konsultasikan dengan gurunya
Biasanya guru di sekolah tahu soal minat dan bakat anak karena merekalah yang menghabiskan banyak waktu untuk memonitor dan mengajar mereka. Karena itu, tanyakan juga pada mereka.
5. Daftarkan anak di berbagai ekstrakurikuler
Untuk anak yang lebih besar, Ayah-Bunda bisa menanyai ketersediaan mereka lebih dulu. Bila anak menolak, jangan paksakan. Tak mengapa sih mengkursuskan anak ini-itu, tapi jangan berlebihan juga ya. Bagaimanapun anak tetap perlu waktu beristirahat, bermain, dan bersosialisasi. Let them enjoy their life!
6. Observasi selagi bermain
Trik menumbuhkan minat dan bakat anak selanjutnya adalah dengan mengamati ketika ia bermain. Jika perlu buat catatan mengenai jenis permainan yang ia sukai, apakah yang melibatkan daya pikir atau lebih banyak ke ekspresi dan emosional. Pikirkan pula profesi apa yang kira-kira cocok dengan permainan yang disukainya tersebut, jangan-jangan ia memiliki kemampuan alami bereksperimen. Soal observasi ini, tak cukup hanya sekali saja ya bun karena jenis aktivitas yang dilakukan anak mungkin berbeda.
7. Tanyakan langsung padanya
Anak yang usianya lebih besar bisa juga langsung ‘diwawancarai’ tentang apa yang ia sukai dan tidak, atau bidang apa yang menurutnya mudah dan sukar ditekuni. Jika jawabnya terlalu umum seperti olahraga misalnya, gali lebih spesifik soal jenis olahraganya.
8. Kuasai teori multiple inteligences
Ayah-Bunda pun sebaiknya tahu soal teori multiple inteligences ini agar tahu apakah anak unggul di bidang:
- Musik – hobi menyanyi atau bermain alat musik (musikus, pencipta lagu, penyanyi, dll)
- Bahasa – membaca, bicara di depan umum, atau menulis (editor, jurnalis, penerjemah, pengacara, sekretaris, dll)
- Kinestetik – memiliki koordinasi mata-tangan yang baik sehingga cocok jadi ahli bedah, mekanik, pemahat, penari, model, aktor, penjahit, dll
- Logika/ matematika – bereksperimen dan memecahkan masalah ( guru matematika, akuntan, analisis, ahli ekonomi, teknisi, ilmuwan, dll)
- Intrapersonal – pemikir, suka menulis, membaca, lebih menyendiri (psikolog, konselor, pengusaha, dll)
- Interpersonal – bersosialisasi (pemimpin, sales, politikus, humas, psikolog, CEO, dll)
- Spasial-visual –menggambar (arsitek, insinyur, fotografer, pilot, desainer grafis, dll)
- Naturalis – suka yang serba ‘alam’ (dokter hewan, pendaki, penjaga museum atau kebun binatang, dll)
- Terakhir, eksistensial – bisa melihat ‘gambaran besar’ dari segala sesuatunya, dan selalu berkutat dengan keberadaan mengenai segala sesuatu. Wah, dia mungkin calon filsuf atau teolog nih.
Makasih informasinya, sangat bermanfaat sekali ??
The best Proses The best input, semangat menggali bakat anak-anak ya para bunda 😊