Pelampung Leher Bisa Mengakibatkan Cedera Serius Pada Bayi

5
4449

Semakin menjamurnya Baby Spa, membuat sebagian Ayah dan Bunda semakin memahami manfaat berenang bagi bayi. Memang berenang mempunyai manfaat yang positif bagi si Kecil.

Ini menjadi salah satu alasan orang tua memilih mengenakan pelampung leher pada bayinya. Tujuannya agar si Kecil bisa mengapung di air dan mengeksplorasi air menggunakan tangan dan kakinya.

Nah, apakah Ayah dan Bunda termasuk salah satunya? Jika iya, Ayah dan Bunda mulai sekarang perlu waspada karena pelampung leher bisa mengakibatkan cedera yang serius pada bayi.

  1. Resiko tenggelam

Salah satu anggota Asosiasi Profesor di Rush University dan Ketua dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa pelapmpung leher riskan menyebabkan bayi tenggelam. Pelampung leher sangat biasa dipakaikan pada bayi di Baby Spa dengan membiarkan si Kecil sendirian di kolam atau bak air. Meskipun ada pendamping, namun mereka membatasi kontak fisik antara si Kecil dan orang dewasa termasuk orangtua.

Memang tujuannya baik yaitu untuk melatih motorik si Kecil mengekplorasi kotak dengan air. Namun, pelampung tentu rawan kempes kapan saja dan tidak seratus persen aman digunakan untuk bayi.

  1. Cedera tulang belakang

Selain resiko tenggelam, sebuah laporan dari Birthlight dan Asosiasi Pengajar Renang menyebutkan bahwa pelampung yang digunakan pada leher bayi dapat menyebabkan resiko fisik, neurologis, dan psikologis si Kecil. Saat mengenakan pelampung bayi, tangan dan kaki si Kecil bergerak bebas. Namun, ingat bahwa saat bayi mengenakan pelampung leher, bayi menggantung vertikal dengan leher yang mengenakan pelampung sebagai tumpuan berat badan si Kecil.

Pelampung leher bisa menghambat tumbuh kembang tulang pada punggung bayi. Pelampung jenis ini membatasi gerak punggung si Kecil. Proses syaraf yang sedang berkembang pada si Bayi untuk belajar tengkurap dan duduk pun bisa terhambat jika saraf yang mengatur refleks kepala bayi terganggu.

Pelampung leher ini juga menurut pendiri Birthlight dapat beresiko memunculkan kompresi (tekanan) vertebra lembut dan halus pada leher bayi. Selain itu juga dapat menimbulkan ketegangan pada ligamen dan otot bayi. Semua resiko itu dapat mengakibatkan cedera pada si Kecil. Resiko ini muncul lebih besar pada bayi di bawah 5 bulan yang mengenakan pelampung leher. Oleh sebab itu, AAP tidak menganjurkan penggunaan pelampung air pada bayi di bawah usia 5 bulan.

  1. Si Kecil tidak menikmati

Mayoritas bayi terlihat kurang menikmati ketika ia berenang mengenakan pelampung leher. Ayah dan Bunda bisa mencoba untuk membandingkan ekspresi si Kecil ketika ia dilepas di bak air atau kolam mengenakan pelampung leher dan ketika ia dibiarkan begitu saja kontak dnegan air dipegangi oleh Ayah dan Bunda. Si kecil bisa bebeas bergerak dan lebih menikmati ketika ia tidak mengenakan pelampung leher bukan?

Tips agar si Kecil aman di air

Lalu, bagaimana melatih si Kecil berenang dan merangsang motoriknya lewat kontak dengan air jika tanpa mengenakan pelampung leher? American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan beberapa tips agar si Kecil tetap aman belajar berenang.

  • Batasi penggunaan pelampung leher untuk si Kecil. Lebih baik lagi jika Ayah dan Bunda berkonsultasi dengan dokter anak jika ingin mengenakan pelampung leher pada si Kecil. Lebih-lebih jika si Kecil masih di bawah 5 bulan.
  • Pilihlah pelampung yang benar-benar aman bagi si Kecil dan tidak ada kemungkinan kempes atau bocor.
  • Jangan pernah meninggalkan si Kecil sendirian atau bersama bayi lain di kolam renang, bak air, bathup, atau pun tempat spa bayi, meskipun hanya satu menit.
  • Harus tetap ada orang dewasa yang berpengalaman di dekat si Kecil. Jika terjadi apa-apa, mereka bisa dengan sigap membantu si Kecil.
  • Berenang sangat bermanfaat bagi si Kecil untuk kematangan emosional dan baik juga untuk kesehatannya. Namun, lebih baik mengajarkan anak dengan memeganginya langsung daripada menggunakan pelampung leher.

5 COMMENTS