3 Dampak Terburuk Smartphone Bagi Anak

0
1268
dampak buruk smartphone

Anak-anak memang belum membutuhkan smartphone untuk kehidupan sehari-harinya. Namun, saat initak sedikit anak-anak yang mempunyai akses cukup lama dalam menggunakan smartphone. Baik hanya sekedar untuk menonton video, bermain games, membuka Youtube, dan sebagainya.

Biasanya anak-anak usia 5-16 tahun menggunakan smartphone lebih dari 5 jam per hari. Padahal, rekomendasi dari Asosiasi Dokter Anak di Kanada menyatakan seharusnya anak-anak usia 6-16 tahun maksimal terpapar smartphone tak lebih dari 2 jam. Untuk anak usia 3-5 tahun tak lebih dari 1 jam dan anak usia 0-2 tahun tidak boleh terpapar smartphone sama sekali.

Tentu bisa dipahami, sebagai Ayah dan Bunda tentu mempunyai alasan sendiri kenapa anak-anak diijinkan untuk mengakses smartphone. Tapi, sebelum memutuskan untuk memberikan akses anak-anak ke smartphone tanpa membatasinya dengan bijak, yuk cek dulu beberapa dampak negatif dari smartphone atau handphone ini:

1. Berbahaya untuk kesehatan mata

Sinar biru (bluelight) yang dipancarkan oleh layar smartphone dapat berdampak buruk untuk kesehatan mata. Apalagi fakta menyebutkan bahwa smartphone dan gadget memiliki radiasi sinar biru paling tinggi dibandingkan dengan medium lainnya yang mempunyai layar monitor.

Beberapa penyakit mata yang bisa menyerang seseorang ketika terlalu lama terpapar radiasi sinar biru mulai dari mata lelah, memerah, penglihatan menjadi kabur, kerusakan pada retina, bahkan menjadi pemicu munculnya katarak.

Anak-anak akan lebih rentan terkena radiasi karena kemampuan otak dan sistem imunnya yang masih berkembang.

2. Gangguan pola tidur anak

Sering kan, ketika kita menyalakan smartphone menjelang tidur malam malah kita jadi susah tidur?  Nah, salah satu penyebabnya adalah sinar biru gadget dipersepsi otak kita sebagai “siang hari”. Meskipun sudah malam, dan lampu kamar sudah dimatikan, tapi otak akan tetap memproses hal tersebut sebagai “siang hari”.

Jika demikian yang terjadi pada orang dewasa, apa jadinya jika hal tersebut dilakukan anak-anak? Anak akan jadi susah tidur di malam hari. Padahal anak-anak butuh waktu tidur yang cukup apalagi di malam hari untuk mendukung tumbuh kembangnya.

3. Digital Dimentia (Pikun Digital)

Sebuah penelitian di Korea menyebutkan bahwa tingkat kepikunan generasi saat ini meningkat karena anak-anak sudah terbiasa bergantung pada smartphone. Selain itu konten media dengan kecepatan tinggi dalam artian jika smartphone terhubung internet, konten media muncul bergantian dalam hitungan detik. Dalam jangka panjang, ini menyebabkan penurunan daya ingat dan konsentrasi anak.

Oleh sebab itu, lebih baik untuk menghindarkan anak-anak usia 0-6 tahun dari smartphone dan memilihkan mereka medium seperti mainan anak yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya dan jauh dari hal-hal negatif ya, Ayah dan Bunda.