5 Tips Jitu Atasi Anak Malas Belajar

3
3537

Apakah anak malas belajar dan membuat pusing Ayah dan Bunda? Sebenarnya tak masalah sih kalau nilainya bagus-bagus, tapi bagaimana kalau merah semua?

Tenang, Anda tidak sendirian kok. Ada banyak orangtua di sana yang juga mengalami permasalahan serupa. Untungnya, ada tips jitu mengatasi anak malas belajar yang bisa diterapkan.

1.Tawarkan “reward”

Reward di sini tak selalu harus berbentuk benda atau hadiah, melainkan bisa berupa aktivitas, kesempatan, atau lainnya. Untuk ini, Anda perlu mencari tahu lebih dulu aktivitas apa yang kira-kira disukai anak di luar jam sekolahnya, apakah itu olahraga atau game tertentu misalnya.

Dengan begitu nantinya Anda bisa memberikan penawaran pada anak untuk menukar 3 jam belajar (tanpa termasuk break) dengan 1 jam waktu bermain. Trik ini membuat anak termotivasi untuk mau belajar karena bila tidak, itu berarti mereka harus mengorbankan waktu bersenang-senangnya juga.

2. Kenali gaya belajarnya

Tidak semua anak betah duduk belajar di balik meja menghadap lembaran-lembaran buku yang sarat tulisan. Bila di kelas mereka terpaksa melakukannya, namun lain lagi ceritanya ketika berada di rumah. Coba untuk kenali gaya dan tipe belajar anak.

Beberapa anak justru belajar lebih cepat saat melihat video atau mendengarkan materi pelajaran dalam format .mp3. Jika anak termasuk tipe ini, jangan segan gunakan aplikasi, video, atau audio untuk membantunya belajar. Kalau ia menyukai metode belajarnya, maka itu dapat meminimalisir rasa malasnya.

3. Mulailah dengan materi yang paling disukai anak

Ini merupakan cara termudah untuk membuat si anak semangat dan mau belajar. Biarkan mereka menghabiskan waktu lebih untuk mata pelajaran yang disukainya sebelum berpindah ke bidang lain yang lebih sulit atau yang tak disukainya. Dalam kasus ini, rasio 2:1 cukup ideal, namun tetap sesuaikan dengan kenyamanan anak.

Seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan perpanjang waktu belajar untuk materi yang tak disukainya. Jika perlu, panggil guru les yang baik untuk membantunya menguasai bidang tersebut.

4. Mungkin sebenarnya ia bukan malas tapi…

Daripada mencemaskan kemalasan anak, coba flashback-lah ke masa lalu yakni saat di mana Anda masih kecil dulu. Mengapa sih semua anak, termasuk Anda mungkin, cenderung malas belajar? Atau mungkin malas bukanlah istilah yang tepat dalam hal ini, melainkan “tidak mau”. Pemikiran ini kemungkinan benar adanya. Coba saja lihat, anak-anak tidak malas tuh bila melakukan hobi yang mereka sukai. Mereka bahkan langsung melakukannya tanpa disuruh.

Jadi alasan mengapa si kecil tak suka berhitung mungkin karena mereka tidak melihat kalau hal itu menyenangkan. Dalam hal ini, orang tua memang ditantang untuk kreatif sehingga anak bisa tetap belajar matematika namun dalam suasana yang lebih menyenangkan, seperti lewat permainan misalnya. Untuk ide-idenya, Anda bisa browsing tuh.

5. Jelaskan bahwa hidup ini tak selalu ‘indah’

Anak sebaiknya juga diberitahu supaya mengerti bahwa tidak suka matematika itu normal. Namun, terkadang ada hal-hal tak menyenangkan yang tetap harus dilakukan dalam hidup ini karena itu merupakan bentuk disiplin dan tanggung jawab. Contohkan saja kegiatan menyapu lantai yang tampaknya sia-sia (habis disapu-kotor lagi, demikian seterusnya) dan tidak menyenangkan, namun tetap harus dilakukan kalau ingin rumah tetap nyaman. Jika ia mengerti, maka besar kemungkinan ia akan bersedia tetap belajar meski tak suka.

https://sg.theasianparent.com/lazy-kids/

3 COMMENTS