Belajar Mengatasi Ketakutan Anak ala Como si Anak Ayam

2
3841
film anak como

Kita sama-sama takut pada sesuatu yang kita tidak tahu. Emosi takut adalah emosi yang pertama kali dirasakan manusia.

Saat anak takut lebih baik Anda menghindari kalimat, “tidak ada apa-apa di sana”. Ini adalah saat yang tepat untuk menjalin hubungan, tunjukkan bahwa Anda supporter terbaik.

Belajar dari Mama Ayam dalam serial Pat a Pat: COMO soal menangani ketakutan anak, apa saja yang sebenarnya harus Anda ketahui soal rasa takut pada anak?

1. Tekankan pada anak bahwa punya rasa takut itu adalah sebuah kewajaran

Jangah pernah memberi kesan pada anak bahwa rasa takutnya adalah sebuah keanehan. Jangan pernah membandingkan kalau anak sebelah pemberani dan ia pengecut. Anak akan menyimpan ketakutannya sendiri padahal ia belum bisa mencerna ketakutan itu.

Anak-anak di usia 0-7 tahun bisa menciptakan imajinasi soal ketakutan tapi belum bisa mencari cara untuk mengatasinya. Mengatakan ia aneh akan membuatnya tertekan. Daripada mengomeli Como soal ketakutan, si Bomi, Mama Ayam malah memberi pelukan dan menunjukkan kalau dunia indah dan sangat aman.

2. Berikan pesan bahwa ia bisa membagi ketakutannya

Jadilah orang yang dapat anak percaya. Dengarkan ketakutannya. Berikan sinyal kalau Anda siap membantunya mengatasi ketakutan itu. Bersikap bahwa di rumah memang ada monster aneh tidak akan membuat Anda menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan. Justru anak Anda akan merasa bahwa Anda bisa dijadikan teman dekat.

3. Cari tahu apa yang sebenarnya membuat dia takut

Kalau anak Anda berkata di kebun ada binatang jahat, coba gali lebih dalam mengenai binatang itu. Seperti apa ciri-cirinya, bentuk badannya, suaranya. Setelah membayangkan binatang itu tanyakan juga bagian mana yang paling ditakuti. Apakah ada taringnya, apakah ada air liurnya?

Setelah Anda mendapat informasi lengkap soal binatang itu maka Anda mulai bisa mencari tahu apa yang bisa dilakukan anak Anda untuk melawan. Siapa tahu binatang itu cuma lapar dan melempar sepotong coklat pun sudah membuatnya pergi.

4. Selesaikan ketakutan dengan permainan

Cipataan permainan imajinatif yang bisa dilakukan untuk melawan segala ketakutan dan makhluk aneh yang muncul. Sampaikan juga pada anak kalau kekuatan yang ada dalam dirinya sudah cukup untuk menghalau semua rasa takut. Tapi kalau ia masih butuh tim, Anda bisa dilibatkan dan direkrut jadi prajurit.

Kalau misalnya saat malam mereka berkata ada sesuatu di bawah tempat tidur mereka, jangan abaikan. Ajaklah mereka untuk melihat kolong dengan menjadikan kalian sebagai superhero. Misalnya dengan membawa senter atau pedang mainan. Katakan padanya monster itu akan diusir dengan kekuatan kita. Anak akan merasa bahwa dia punya kekuatan dan kepercayaannya pada Anda juga bertambah.

5. Beda usia, beda ketakutan

Setiap anak dan setiap usia punya rasa takut yang berbeda. Anak berusia 2-4 tahun biasanya masih mengimajinasikan barang-barang tertentu seperti sesuatu yang menakutkan. Como menganggap pohon adalah hantu bergigi tajam. Anak Anda mungkin menganggap penyedot debu sebagai dinosaurus.

Tidak ada yang salah dengan itu. Dan Anda tidak bisa hanya berkata, ah tidak begitu. Kamu mengada-ada. Tunjukkan padanya fungsi benda itu untuk membersihkan ruangan agar rumah bersih.

Anak usia SD biasanya punya ketakutan yang beda lagi. Anak-anak ini biasanya punya ketakutan terhadap penerimaan, persahabatan. Ia harus selalu memastikan bahwa ia diterima di lingkungannya. Pendapatnya harus mendapat porsi di rumah. Libatkan anak dalam kegiatan mengurus rumah. Tanyakan padanya soal rekomendasi tempat liburan dan makan malam. Ketakutan kalau ia tidak diterima akan perlahan menghilang.

Bagaimana, tidak sulit kan mengatasi ketakutan anak? Kalau anak-anak tumbuh dengan rasa takut yang dihadapi maka kita akan menemukan anak-anak kita tumbuh seperti Como, ceria dan berani mengeksplor apa saja. Mau tahu cara jadi anak pemberani ala Como dan kawan-kawan? Langsung tonton saja di sini.

Tetap jadi anak pemberani, ya!*