Bunda, Kenali Gejala Covid-19 Pada Anak dan Orang Tua

0
1177
gejala covid anak

Ayah-Bunda, pandemi global Covid-19 telah menyerang hampir di seluruh dunia. Corona virus atau COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 35 juta orang di seluruh dunia. 1 juta lebih meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada bulan maret 2020, angka positif terus mengalami peningkatan bahkan dalam beberapa minggu terakhir angka positif COVID-19 di Indonesia menembus angka 300.000 kasus.

Pemerintah pun makin gencar mensosialisasikan protokol kesehatan yang harus ditaati oleh setiap orang agar dapat meminimalisir tertularnya virus ini. Tidak hanya untuk orang dewasa, anak-anak pun juga rentan tertular jika tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat.

Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI dikatakan, hingga 18 Mei 2020 terdapat 3.324 anak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Selain itu, sebanyak 129 anak berstatus PDP meninggal, 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19, dan 14 anak meninggal akibat COVID-19.

Covid-19 yang menyerang semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa, membuat setiap orang harus menyadari apa saja gejala yang muncul apabila terinfeksi virus tersebut. Hal ini menjadi penting agar masing-masing orang dapat mengetahui jika dirinya atau orang terdekat mengalami Covid-19.

Lalu, apa saja sih, gejala yang umum terjadi saat terinfeksi virus ini, baik para orang tua maupun anak-anak ? Yuk bunda kita bahas disini

Gejala pada Orang Tua yang Terinfeksi Virus Corona

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala terinfeksi virus corona adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian. Nah, virus corona ini tidak serta merta langsung berada di fase yang berat, namun ada beberapa tahapan saat seseorang terinfeksi virus corona.

Hari ke 1 , pasien akan mengalami demam. Tubuhnya juga mungkin akan mengalami kelelahan, nyeri otot dan batuk kering. Pada kasus lain, ada pula yang mengeluhkan diare atau mual, satu atau dua hari sebelumnya.

Hari ke 5, kebanyakan pasien akan mengalami kesulitan bernafas. Namun, kondisi ini biasanya terjadi pada pasien lanjut usia atau yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Hari ke 7, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Wuhan, waktu ini merupakan rata-rata pasien masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Hari ke 8, bagi pasien yang mengalami kondisi parah, di fase ini sebanyak kurang lebih 15% akan mengalami sindrom gangguan pernafasan akut karena cairan yang telah memenuhi paru-paru bahkan seringkali berakibat fatal.

Hari ke 10, pada saat gejala memburuk, pasien akan dibawa ke intensive care unit (ICU) karena biasanya pasien yang mengalami gangguan pada perut akan kehilangan nafsu makan. Pada fase ini, sebagian kecil meninggal dunia, kurang lebih sebanyak 2%.

Hari ke 17, kabar baiknya setelah menjalani perawatan selama kurang lebih 2.5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Gejala pada Anak yang Terinfeksi Virus Corona

Virus corona pada anak-anak bisa tidak menunjukkan gejala yang parah layaknya orang dewasa. Hal ini membuat orang tua harus mewaspadai gejala terinfeksi virus corona pada anak. Gejala pada anak-anak ini perlu dipahami orang tua agar dapat mengambil tindakan yang sesuai. Pada beberapa kasus, banyak gejala yang terlihat wajar terjadi pada anak. Hal itulah yang membuat sistem imun tubuh anak yang terinfeksi corona menjadi lemah dan dapat mengakibatkan hal tidak diinginkan.

Dikutip dari www.cnbcindonesia.com , berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor Tim Spector dari King’s College London, menyebutkan bahwa anak-anak yang terinfeksi biasanya mengalami kelelahan, sakit kepala dan demam. Namun, hanya sedikit ditemukan gejala seperti batuk dan kehilangan indera perasa atau penciuman.

Dari rincian hasil penelitian tersebut diketahui bahwa lebih dari separuh (55%) anak-anak yang positif corona mengalami kelelahan. Sementara 54% mengalami sakit kepala dan hampir setengahnya mengalami demam. Sakit tenggorokan ditemukan pada sekitar 38% anak-anak dengan gejala. Sementara hampir 35% kehilangan nafsu makan, 15% mengalami ruam kulit yang tidak biasa dan 13% mengalami diare.

Nah bunda, setelah mengetahui gejala-gejala virus corona maka alangkah baiknya jika kita semua lebih aware terhadap diri dan lingkungan sekitar kita.

Jika kita atau orang di sekitar kita tampak menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan medis, menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Agar tidak semakin banyak orang-orang yang tertular virus tersebut.

Mulai dari diri sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua selalu dilindungi dan dijauhkan dari penyakit apapun dan pastinya kita selalu berdoa, supaya pandemi ini segera berakhir. Aamiin.