Kalau orang tuanya bijak, anak pasti tumbuh sehat baik secara jasmani maupun rohani, dan ia pun pasti berkembang menjadi anak yang ceria. Bicara soal konteks bijak ini tentunya luas sekali dan tak ada aturan bakunya karena setiap situasi harus ditangani dengan hikmat tersendiri.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana kalau anak minta sesuatu? Nyatanya, kadang Anda mengatakan “ya” padanya, namun adakalanya jawabnya harus “tidak”. Lalu bagaimana caranya menolak permintaan anak dengan bijak?
Begini lho tipsnya:
1. Respon caranya meminta
Kalau si Kecil minta dengan sopan, puji sikap baiknya tersebut. Ini bisa memberitahukannya bahwa Ayah dan Bunda juga memperhatikan perilakunya – meski bila Anda tak selalu berkata “ya”.
Kalau ia merengek, membuat keributan, menuntut, atau bahkan mengancam, beritahukan lebih dulu kalau Ayah dan Bunda ingin ia bersikap baik. Misalnya,”Dony, berhenti merengek. Mintalah baik-baik” atau “Bisakah kamu minta dengan cara yang lebih sopan?”
2. Dengarkan
Setelah memuji anak karena sopan santunnya, pikirkan mengenai permintaannya. Tunjukkan kalau Anda memang mendengarkannya dan mengerti, dengan begitu ia jadi lebih siap untuk menerima jawabannya. Sikap semacam ini juga menunjukkan empati, misalnya “wah ternyata kamu suka barang seperti itu ya? Keren…”
3. Berhenti lalu putuskan
Jangan langsung mengatakan “ya” atau “tidak”. Sebaiknya, berhentilah sejenak untuk mempertimbangkan permintaannya itu. Ini bisa memberitahukan anak kalau Ayah dan Bunda benar-benar bersedia mempertimbangkannya lebih dulu.
4. Kalau “tidak” adalah jawabnya, maka utarakan alasannya lebih dulu
Saat menolak permintaannya, jangan langsung bilang tidak. Tapi, utarakan alasannya lebih dulu sehingga ia mengerti, contoh: ”Kita tak punya lagi tempat untuk menyimpan barang itu sayang. Mungkin lain kali ya”. Kalau Bunda mengatakan “tidak” di awal, maka ia terlanjur kecewa sehingga takkan mau mendengarkan alasannya.
5. Kalau tidak, ya tidak, jangan berubah-ubah
Setelah mendengar penolakan Anda, anak tetap merengek nih ceritanya. Jangan terbujuk karena itu! Sebab kalau saat itu Bunda langsung berubah pikiran, maka ia akan mencoba trik (rengekan) ini lagi ke depannya.
6. Tawarkan alternatif lainnya
Jika memungkinkan – setelah berkata tidak – Anda bisa menawarkan alternatif lain. Contoh: ”Maaf sayang harganya terlalu mahal. Bunda tidak bisa membelikannya untukmu. Tapi kalau kamu mau, Bunda akan membuatkannya untukmu sesampainya di rumah nanti.”
7. Berikan tanggapan terhadap reaksinya
Terakhir, kalau si anak mengerti dan menerima keputusan Anda, maka pujilah ia. Misalnya: “Wah Bunda senang dan bangga sekali karena kamu anak yang pengertian.”
8. Cegahlah lebih dulu
Karena terlalu sering menolak keinginan anak juga kurang baik, lakukan ini untuk mengurangi kemungkinan berkata “tidak” di kemudian hari:
- Buat aturan lebih dulu – contoh: sebelum belanja, katakan pada buah hati kemana Anda akan pergi dan tetapkan batasan, misalnya kamu hanya boleh pilih 2 barang, atau tidak boleh minta apapun kali ini.
- Katakan ya kalau memang memungkinkan
- Bernegosiasi ketimbang bilang tidak – “kita tidak bisa pergi ke mall hari ini, tapi besok mungkin bisa”.
http://raisingchildren.net.au/articles/responding_to_requests.html
Terimakasih tipsnya.
Sangat menginspirasi
Terimakasih informasinya
Sangat bermanfaat sekali??
Info yang bermanfaat