Ibu Puasa, Apakah Berpengaruh Pada Produksi ASI?

0
3483
puasa bagi ibu menyusui

Menjalani ibadah puasa saat bulan Ramadhan merupakan ibadah bagi seluruh umat Islam. Semua orang berlomba-lomba untuk menunaikan puasa selama sebulan penuh. Namun, bagaimana dengan ibu yang sedang menyusui si kecil. Apakah berpuasa berpengaruh pada produksi ASI dan berdampak pada pertumbuhan si kecil.

Hal ini terkadang menjadi momok menakutkan bagi para ibu. Sebab mereka tidak ingin bayinya kekurangan nutrisi karena produksi ASI menurun. Ibu puasa, apakah berpengaruh pada produksi ASI? Untuk mengetahuinya silahkan simak ulasan berikut ini.

Pengaruh terhadap Produksi ASI
1.Segi Kualitas ASI

Banyak para ibu yang bertanya-tanya apakah berpuasa mempengaruhi kualitas ASI. Pertanyaan demikian membuat khawatir jika kandungan nutrisi dalam ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Jangan cemas karena hasil penelitian dari Rakicioglu, Turki menyebutkan kualitas makronutrien dalam ASI  tidak terpengaruh saat berpuasa.

Kualitas mikronutrien ini adalah kandungan karbohidrat, protein, nutrisi dan lemak. Akan tetapi kalium, magnesium, dan zinc pada ASI mengalami penurunan saat berpuasa. Berpuasa membuat kebutuhan harian zat gizi kurang terpenuhi.

Namun kenyataan menarik, rata-rata ibu yang sedang menyusui dan berpuasa malah mengalami penambahan berat badan hingga 1 kg. Sementara itu, kadar lemak, laktosa, dan protein disinyalir mengalami peningkatan dan sangat baik bagi produksi ASI. Volume ASI juga tidak mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan berpuasa sangat aman bagi ibu menyusui.

2.Segi Kuantitas ASI

Kuantitas ASI yang diproduksi oleh ibu menyusui saat berpuasa tidak akan mengalami penurunan. Tetapi ada pengecualian jika mengalami dehidrasi berat maka volume ASI ibu dapat menurun. Berikut ini tanda-tanda dehidrasi pada ibu yang harus diketahui sebelum kuantitas ASI menjadi lebih sedikit:

  • Merasa sangat haus
  • Air seni yang dikeluarkan berkurang dan berwarna gelap hingga pekat
  • Kepala menjadi pusing
  • Mengalami rasa mengantuk yang berlebihan
  • Mata menjadi berkunang-kunang
  • Dapat mengakibatkan pingsan

Apabila salah satu tanda diatas mulai dirasakan, ada baiknya membatalkan puasa dan mengkonsumsi minuman oralit. Kandungan dalam oralit dapat meningkatkan kadar air dalam tubuh dan darah, sehingga sangat baik untuk ASI.

3.Sekresi Hormon Oksitosin

Sekresi Hormon Oksitosin ini yang mendorong ASI ibu dapat keluar. Produksi ASI akan terhambat jika dipengaruhi kecemasan dan ketidakyakinan menjalani puasa. Inilah yang disebut kondisi psikologis dapat berpengaruh bagi tubuh.

Apabila sering dilanda perasaan cemas, sekresi oksitosin menjadi terganggu. Akibat buruk dalam jangka panjang dapat terjadi seperti penurunan volume ASI. Oleh sebab itu, harus menghadirkan perasaan tenang dan beriktihar kepada Allah SWT. Sehingga ASI yang dihasilkan oleh ibu yang sedang berpuasa sama seperti hari-hari biasanya.

Tips Agar Berpuasa Tidak Mempengaruhi Produksi ASI

Agar puasa yang dijalani berjalan lancar saat sedang menyusui sebaiknya memperhatikan nutrisi makanan dan minuman. Terutama saat sahur, menu makanan yang dikonsumsi berpengaruh pada kesehatan dan volume ASI ibu seharian nanti. Selain itu, agar si kecil tetap sehat penting untuk menstimulasi dengan nutrisi penting lain setelah memberikan ASI.

Salah satu cemilan yang tidak boleh dilewatkan adalah kurma karena kaya akan serat, vitamin, nutrisi, dan kandungan air. Makanan yang baik dikonsumsi seperti katuk, brokoli, telur, bayam, ikan salmon, dan kacang merah.

Makanan tersebut dijadikan sebagai cadangan kalori dan nutrisi. Sementara itu, agar dapat menjalani puasa dengan kuat dapat mengkonsumsi vitamin D setelah makan sahur. Vitamin ini disinyalir sangat baik bagi produksi ASI agar tetap stabil. Jangan lupa minum air putih minimal 4-6 gelas ketika sahur agar kebutuhan mineral tubuh tercukupi.