Kasus Trauma Otak Pada Anak Meningkat Karena Playground

2
3433

Playground atau taman bermain tentu sudah menjadi hal yang tak asing lagi. Apalagi bagi Ayah dan Bunda yang tinggal di kota-kota besar. Playground baik outdoor maupun indoor yang tersedia di mall-mall ini menjadi angin segar bagi orangtua.

Sesekali mengajak mereka ke playground menjadi alternatif agar anak tidak semakin intim dengan gadgetnya. Dan bagi anak, mengajaknya bermain di playgroun dengan berbagai mainan tentu membuatnya bahagia. Namun, Ayah dan Bunda perlu meningkatkan kewaspadaan agar keamanan anak tetap terjaga.

Tiap tahunnya tercatat 215.883 anak mengalami cedera setelah bermain. Penelitian yang dilakukan oleh National Center for Injury Prevention and Control mendapati ada kecenderungan peningkatan kasus cedera hingga trauma otak pada anak dari tahun ke tahun. Menurut mereka, permainan palang besi dan ayunan adalah yang paling banyak menimbulkan trauma otak.

Kenaikan laporan kasus Traumatic Brain Injury (TBI) salah satunya disebabkan karena peningkatan waktu bermain anak-anak. Meskipun lebih dari 90 persen cedera pada anak tersebut bukan cedera jangka panjang. Namun, orangtua tetap perlu waspada dan tetap perlu mengawasi anak yang sedang bermain di Playground.

Beberapa waktu lalu, sempat viral unggahan status orangtua yang menceritakan pengalaman buruknya di salah satu arena taman bermain. Saking besarnya area bermain, orangtua tidak bisa mengawasi anaknya yang sedang asyik mengeksplor seluruh mainan di tempat tersebut. Tiba-tiba, si Ayah mendapat telfon dari pihak arena bermain bahwa anaknya menangis.

Si Ayah kaget ketika menemui putri kecilnya yang sedang menangis dikerumuni orang dan dengan wajah penuh bekas cakaran serta lebam di mata. Menurut kesaksian petugas di arena bermain tersebut, si kecil di-bully oleh anak lain karena berebut mainan.

Alih-alih membuat anak bahagia bermain di arena terbuka, anak justru akan mengalami trauma, bukan? Namun, bukan berarti playground harus dihindari oleh orangtua. Si Kecil bisa belajar bersosialisasi saat mereka bertemu dengan banyak anak seusianya di arena bermain.

Nah, resiko cedera saat bermain baik karena keamanan mainannya ataupun akibat saling berebut dengan temannya dapat diminimalisir lewat pengawasan orangtua.

2 COMMENTS