Kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidr as

0
1685

Suatu hari, ada seseorang yang bertanya apakah ada orang lain yang lebih berilmu darinya. Nabi Musa as pun berkata kalau tidak ada orang lain yang lebih berilmu dari Nabi Musa as. Allah pun kemudian melalui Jibril berkata bahwa sesungguhnya Allah SWT mempunyai seorang hamba yang berada di Majma al-Bahrain dan dia lebih berilmu daripada Nabi Musa as.

Nabi Musa as pergi bersama pembantunya Yusya bin Nun. Mereka pergi dengan membawa bekal untuk diperjalanan. Namun tiba-tiba ikan matang yang menjadi bekal itu melompat ke air seperti ikan yang hidup. Nabi Musa as tidak tahu akan hal itu. Yusya pun heran dan bingung, hingga ia lupa bercerita pada Nabi Musa as.

Dalam perjalanannya Nabi Musa as merasa lapar, ia pun meminta pembantunya membuka perbekalannya. Namun karena ikan yang menjadi bekal itu hilang akhirnya Yusya pun bercerita. Mendengar cerita Yusya, Nabi Musa as merasa bahwa tempat ikan melompat tadi adalah tempat dimana ia akan bertemu dengan orang berilmu yang Allah sebutkan. Ia pun kembali ke tempat tadi, dan tak lama ia bertemu dengan seseorang lelaki.

“Siapa kamu? Aku Musa,” kata Nabi Musa as.

“Kau adalah Musa dari Bani Israil bukan. Salam untukmu wahai Nabi dari Bani Israil,” kata Nabi Khidr as.

“Bagaimana kau bisa mengetahui tentang aku?” tanya Nabi Musa as.

“Sesungguhnya yang mengenalkanmu padaku adalah Dia yang memberitahu tentang ku padamu,” jawab Nabi Khidr as.

Akhirnya Nabi Musa as pun mengikuti Nabi Khidr as, namun Nabi Khidr as memberi syarat bahwa harus bersabar dan jangan bertanya apapun saat mengikutinya. Nabi Musa as mengiyakan dan mereka pun pergi bersama.

Perjalanan pertama, mereka menumpang sebuah perahu, namun Nabi Khidr as tiba-tiba melubangi perahu milik orang miskin itu dan Nabi Musa as heran.

“Wahai Nabi Khidr as, apa yang kau lakukan? Bukankah itu milik orang miskin?” tanya Nabi Musa as penasaran.

Nabi Khidr as pun meminta Nabi Musa as supaya bersabar dan tidak banyak bertanya. Lalu perjalanan selanjutnya Nabi Khidr as melewati rumah dan membunuh anak kecil. Nabi Musa as kaget dan kembali bertanya pada Nabi Khidr as.

“Mengapa kau membunuh anak tidak bersalah itu?” tanya Nabi Musa as.

Nabi Khidr as tidak menjawab, dan meminta Nabi Musa as bersabar. Kali ini Nabi Musa as tidak habis pikir dan bingung dengan perbuatan Nabi Khidr as.

Lalu ketika melewati perkampungan yang penduduknya kikir, Nabi Khidr as malah membantu membetulkan dinding rumah. Nabi Musa as kembali tidak sabar dan bertanya lagi pada Nabi Khidr as.

“Ini adalah batas perpisahan antara kau dan aku,” kata Nabi Khidr as.

Lalu Nabi Khidr as pun menjawab semua pertanyaan Nabi Musa as. Nabi Khidr as melubangi kapal milik orang miskin itu supaya tidak dijarah oleh perompak. Nabi Khidr as membunuh anak kecil karena dikhawatirkan anak itu akan menjadi anak yang menyesatkan orang tuanya. Terakhir Nabi Khidr as membangun rumah di tempat penduduk yang kikir untuk menolong anak yatim yang hartanya di bawah dinding rumah itu.

Dan sesuai dengan kesepakatan, karena Nabi Musa tidak sabar, akhirnya mereka pun berpisah.