SELAMAT MENIKMATI CINTA BARU ANDA

6
3731

? Pemateri : *Ustadz Cahyadi Takariawan dan Ustadzah Ida Nur Laila*

(Diambil dari kelas Parenting Online Pak Cah dan Bunda Ida)

Tahap kehidupan berumah tangga:
1. Romantic Love

Terjadi di masa awal pernikahan. Segala sesuatu tampak indah pada diri pasangan. Kekurangan pasangan bukan suatu masalah. Pada tahap ini terbentuk mawaddah (cinta yang menggebu). Masa ini biasa terjadi 3-5 tahun awal pernikahan.

2. Distress / disappointment

▶Segala sesuatu dapat dipermasalahkan. Hal kecil bisa menjadi masalah besar.

▶Pihak yang paling mendapat ketidakpuasan dalam pernikahan adalah istri, karena dominan perasaan. Padahal disaat istri marah, sebenarnya istri sedang mengeksplorasi perasaannya, bukan benar-benar serius terhadap perkataannya. Saat istri marah sebenarnya hal yang perlu dilakukan suami adalah memeluknya, memberi waktu istri menumpahkan perasaannya. Jika sudah selesai, bisa dibicarakan baik-baik apa harapannya juga harapan suami.

Struktur laki-laki berpikir: global, menangani data dan fakta.

Struktur perempuan berpikir : detil, mengeksplorasi perasaan.

Contoh dalam hal belanja. Suami cenderung cepat memilih baju, memutuskan membeli, membayar. Istri keliling dari 1 toko ke toko lain, bisa sampai keliling 1 mall. Pada saat memilih baju diantara beberapa toko, sebetulnya istri sedang memgeksplorasi perasaannya, ini yang sering sulit dimengerti suami. Dalam hal ini di luar negeri setahap lebih maju, banyak mall didekatnya ada coffee shop, untuk tempat suami menunggu istri belanja (husband day care ☕?).

Jika bisa melalui tahap distress, beranjak ke tahap 3

3. Knowledge dan awareness

Dapat lebih mengenali pasangan lebih detil. Saling belajar mengenali pasangan. Mencoba memahami apa adanya. Berusaha mengenali pasangan dengan baik. Belajar membentuk keluarga sakinah.

4. Transformation

Menerima pasangan dengan penuh tanggung jawab. Dapat menerima secara realistis diri pasangan.

5. Real love

Mencintai pasangan dengan sebenarnya. Pada tahap ini terbentuk Rahmah (cinta yang mendalam).

Perceraian sebagian besar terjadi pada usia pernikahan dibawah 5 tahun. Seringkali sebelum menikah masing-masing pasangan punya harapan besar terhadap pernikahan yang diimpikan, pasangan yang ideal, dan yang terjadi ternyata diluar dari harapannya.

Jika pacaran sebelum menikah, fase romantic love sudah dimulai, bisa jadi setelah menikah masa romantic love menjadi lebih sedikit karena mulai masuk ke fase distress.

Contoh tanggapan istri melalui tahap berumah tangga:

Suami mendengkur saat tidur ??.

Fase romantic love: dengkuranmu bagaikan alunan musik yang indah ?? bagiku ?

Fase distress : aku nggak bisa tidur karena dengkuranmu. Jangan mendengkur lagi ?

Fase knowledge : coba pindah posisi tidur ke arah kanan,  siapa tau jadi tidak mendengkur. Coba pindah ke arah kiri, apa perlu beli alat anti dengkur ya ?

Fase transformation : oh memang sudah dari sananya suami mendengkur, nggak bisa diapa-apain lagi meski pakai alat anti dengkur ?

Fase real love: itulah dengkuran khas suamiku ?

5 Langkah Menciptakan Kesejiwaan

1. Ciptakan Visi Bersama

▶ Visi : pernyataan luhur atas cita-cita yang ingin diwujudkan, hal besar yang ingin diraih dalam kehidupan keluarga. Internalisasikan visi keluarga dengan baik.

▶ Perhatikan “kualitas masalah” dalam kehidupan rumah tangga.

▶ Semakin tinggi visi, semakin rendah masalah.

▶ Kembali kepada visi. Jadikan visi keluarga sebagai penguat keharmonisan keluarga

2. Selalu berusaha saling mengenal

▶ Tiap waktu selalu ada yang baru pada diri anda dan pasangan

▶ Mendekatlah, jangan menjauh

▶ Selalu menyempatkan untuk mengobrol

▶ Ada masa di mana seseorang bisa tidak mengetahui perubahan pada pasangan saat tidak mempedulikan pasangan. Selingkuh tidak terjadi dengan tiba-tiba, ada proses. Jika pasangan melakukan kesalahan, mungkin ada andil dari pasangannya. Gadget bisa menjadi pintu datangnya fitnah. Semakin mudah mengakses pasangan, semakin terbuka/jujur antara keduanya, tidak ada yg ditutupi.

▶ Temukan kelucuan bersama. Bukan hanya lucu bagi suami tapi juga lucu bagi istri.

3. Menyesuaikan diri dengan harapan pasangan

▶ Setelah menikah, anda tidak bisa lagi menjadi diri sendiri

▶ Karena anda harus menjadi seseorang seperti harapan pasangan

▶ Dialogkan apa harapan pasangan terhadap anda

▶ Dialogkan harapan anda terhadap pasangan.

Para suami sering sulit mengekspresikan harapan pada istrinya, bisa jadi karena setelah menikah suami berada pada comfort zone, sehingga rata-rata para suami kehilangan kemampuan verbalnya. Jadi jika suami banyak diam maka bisa berarti suami sakinah bersama anda, bukan berarti tidak mencintai lagi.

▶ Sampaikan harapan dengan kalimat positif

4. Terima pengaruh dari pasangan

▶ Kesejiwaan tidak akan tercapai jika menolak menerima pengaruh dari pasangan

▶ Suami istri itu bersenyawa dan melebur, bukan saling asing Dan memisah

▶ Cari Titik temu yg bisa diterima untuk suami istri dari setiap perbedaan.

Jika menolak pengaruh pasangan, tidak akan pernah damai hidup anda, karena standar hidup sebelumnya beda, berasal dari  keluarga yang beda. Misal istri berasal dari keluarga yang serba terencana, sehingga punya perencanaan kapan punya rumah, mobil, haji, umroh. Sedang suami berasal dari keluarga yang mengalir seperti air yang mengalir, santai menikmati hidup jika ada rezeki, beli rumah, ada rezeki beli mobil, dll. Solusinya menikmati hidup tapi juga perlu perencanaan (istri menurunkan kadar perencanaan idealnya, suami belajar sedikit-sedikit tentang perencanaan).

5. Menjadi sahabat setia bagi pasangan

Sesi tanya jawab:

▶ Perbedaan karakter suami istri sudah dari sononya (kromosom, hormon, struktur otak). Secara umum Allah memberikan perbedaan. Struktur otak laki-laki tunggal, perempuan majemuk. Jadi kalau istri banyak tanya, bukan berarti bermaksud interogasi, hanya ingin memastikan semua baik-baik saja, memastikan suaminya mencintainya.

▶ LDR adalah suatu keterpaksaan yang berbatas waktu, tidak bisa sebagai budaya hidup, karena menikah layaknya tinggal 1 rumah.

▶ Istri kerja keluar rumah bukan sebagai pencari nafkah, konsekuensi untuk memberikan nafkah adalah pada suami. Namun jika istri kerja harus dengan izin suami, tidak menyita waktu, jangan mengorbankan keluarga

▶ Seringkali harapan tidak dikomunikasikan. Misal harapan suami terhadap pakaian istri didalam rumah. Jika suami bosan melihat pakaian istri didalam rumah yang itu2 saja, sampaikan harapan dengan kalimat positif. Kompromikan harapan jika mau bahagia dengan pasangan.

▶ Perbuatan salah kepada pasangan tidak bisa membuat segala sesuatu seperti semula, meskipun sudah saling memaafkan. Seperti lubang paku yang diambil pakunya, meski sudah ditambal seringkali terlihat beda. Jika ada masalah, segera perbaiki hubungan dengan pasangan. Fokus pada sisi positif pasangan anda.

Semoga Bermanfaat

6 COMMENTS