Tips Dampingi Anak Belajar di Rumah Selama Social Distancing

0
793

Bunda pasti sudah tahu kalau pandemi Corona Virus (Covid-19) semakin meningkat drastis di Indonesia. Dalam waktu 3 pekan, jumlah penderita Corona Virus (Covid-19) bertambah dari yang awalnya hanya 2 kasus menjadi 1.414 kasus positif per 31 Maret 2020. Pemerintah pun mengambil langkah cepat dengan menghimbau semua kalangan untuk membatasi kegiatan di luar rumah.

“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah,” ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat. Pembatasan kegiatan di luar rumah disebut dengan istilah Social Distancing. Terkait ini, pemerintah pun menetapkan kebijakan untuk menutup tempat-tempat yang sering menjadi wadah berkumpulnya banyak orang.

Sekolah, menjadi salah satu instansi yang diliburkan oleh pemerintah sehingga kegiatan belajar anak dialihkan di rumah. Anak-anak dari SD hingga SMA diwajibkan untuk tetap belajar dari rumah, tentunya dengan pengawasan dan pendampingan dari orang tua. Kegiatan belajar dari rumah, artinya orang tua memiliki peran penting dalam memantau kegiatan anak di rumah selama sekolah diliburkan.

Psikolog Anak yang juga sebagai pemilik sekolah, Taman Kreativitas Anak Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi dalam wawancaranya bersama tim kumparan.com, menjelaskan bahwa orang tua harus mengetahui apa yang akan diberikan selama 2 minggu ini. Orang tua diharapkan aktif untuk bertanya kepada guru mengenai program apa saja yang telah dibuat oleh guru. Dari program tersebut, orang tua dapat mempelajari apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum dilakukan. Tujuannya, agar indikator pembelajaran dari masing-masing kelas dapat tercapai”. (kumparan.com).

Namun, tentu tidak mudah mendampingi anak selama kegiatan belajar dialihkan dirumah. Terlebih, anak-anak cenderung mudah bosan sehingga tidak jarang anak menolak untuk belajar atau mudah terganggu dengan hal-hal lain sehingga proses belajar menjadi tidak maksimal. Berikut beberapa tips yang dapat bunda terapkan selama mendampingi anak dalam kegiatan belajar dirumah.

1. Menjelaskan situasi yang sedang terjadi  

Langkah awal yang penting untuk dilakukan oleh bunda adalah menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bunda dapat menjelaskan bahwa untuk sementara waktu, kegiatan belajar dan bermain akan dilakukan di rumah.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus karena jika tetap melakukan kegiatan diluar rumah, maka kemungkinan penularan virus akan semakin tinggi. Kegiatan-kegiatan bermain diluar seperti bermain dengan teman, menghadiri pesta ulang tahun, jalan jalan ke mall juga tidak bisa dilakukan untuk sementara waktu.

Bunda dapat menjelaskan bahayanya apabila tidak mengikuti social distancing seperti akan tertular dengan orang lain yang sakit serta akan menularkan kepada orang lain atau keluarga yang ada di rumah.

2. Membuat kesepakatan dengan Anak

Bunda perlu membuat kesepakatan dengan anak selama di rumah. Bunda juga dapat menjelaskan situasi dari sisi positifnya seperti “Bunda tau pasti akan terasa membosankan, tapi setidaknya bunda jadi lebih sering mendampingi kamu di rumah, kita jadi memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga, jadi bunda minta tolong kerjasamanya ya”.

Bunda juga dapat mengkondisikan situasi dirumah seperti halnya ketika anak sekolah. Tetap bangun pagi hari, mandi, sarapan dan memulai aktivitas belajar seperti jam sekolah pada umumnya.

Hal ini dapat membuat anak merasa bahwa dia tetap sekolah tapi saat ini gurunya adalah ibu atau ayahnya. Jika ada waktu istirahat dapat diberikan sesuai dengan kesepakatan dan setelah waktu istirahat selesai, anak dapat melanjutkan kegiatan belajar kembali.

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan

Belajar di rumah artinya anak dapat belajar dengan nyaman sesuai dengan situasi rumah yang ada. Misalnya, anak lebih suka belajar ditaman karena suka melihat pemandangan di luar rumah, atau situasi lainnya.

Bunda juga dapat menyiapkan makanan ringan kesukaan anak tapi dengan aturan tertentu yang telah disepakati bersama. Bunda juga perlu untuk bertanya kepada anak apabila terganggu dengan suara tv atau musik, maka diharapkan untuk tidak menyalakan suara-suara yang dapat menganggu konsentrasi anak.

Jauhkan dulu hal-hal yang dapat menganggu konsentrasi anak seperti mainan, gadget dan lainnya.

4. Orang Tua Yang Kooperatif

Point terakhir yang juga penting adalah peran orang tua dalam mendampingi anak selama kegiatan belajar dialihkan di rumah. Orang tua diharapkan untuk dapat aktif dalam mendampingi anak belajar, menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak tanpa membuat anak menjadi tidak mandiri.

Belajar dirumah bukan berarti pekerjaan anak atau tugas sekolah anak dialihkan kepada orang tua. Orang tua tetap dapat mengarahkan anak untuk menyelesaikan kesulitannya sendiri sehingga tidak selalu bertanya kepada orang tua.

Oleh sebab itu, orang tua juga diharapkan dapat mempelajari materi-materi yang akan dipelajari oleh anak. Pada saat anak sedang belajar, orang tua juga diharapkan untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menganggu konsentrasi anak.

Jika memang orang tua juga bekerja dari rumah, beri anak pengertian bahwa ayah atau bunda juga bekerja dari rumah namun akan tetap mendampingi anak selama belajar.

Diakhir waktu belajar, orang tua dapat memeriksa kembali tugas-tugas yang telah diberikan, mengevaluasi dan mengajak anak untuk berdiskusi bersama. Jangan terlalu sering menjanjikan anak hadiah jika anak mau belajar karena anak harus dibiasakan untuk memahami bahwa belajar adalah kewajiban mereka sama halnya seperti di sekolah.

Nah bunda, mendampingi anak untuk belajar di rumah memang tidak mudah, namun akan menjadi hal yang menyenangkan jika anak dan orang tua dapat bekerjasama dengan baik. Namun, Kita tetap berdoa semoga wabah virus ini segera berakhir dan semuanya dapat berjalan dengan baik. Aamiin.