Adakah Batasan Aman Operasi Caesar Dilakukan?

4
3782
operasi caesar

Saat ini di Indonesia, operasi caesar (C-Section) menjadi salah satu pilihan untuk melahirkan. Beberapa menyebut memilih tindakan C-Section sebagai tren. dilihat dari prosentase dilakukannya operasi caesar oleh tim medis di Indonesia memang cukup tinggi dibanding dengan negara lain. Seperti di Belanda, prosentase ibu menerima tindakan bedh saat melahirkan sebesar 9 hingga 13%. Lalu, di Amerika sebesar 22%. Sedangkan di Indonesia mencapai 50% ibu melakukan kelahiran dengan cara operas caesar.

Para Bunda tentu telah memikirkan masak-masak terkait pemilihan prosedur melahirkan, apalagi jika sudah menginjak usia kehamilan di minggu-minggu terakhir. Melahirkan secara normal harusnya menjadi pilihan utama bagi Bunda untuk melahirkan. Namun, jika sudah ditemukan komplikasi kehamilan dan beberapa dokter yang Bunda percaya telah menyarankan tindak bedah, operasi caesar bisa menjadi pilihan bagi Bunda. Meskipun tindakan bedah ini menimbulkan banyak resiko kesehatan bagi para Bunda yang berbeda-beda setiap individunya.

Terkait dengan batas aman dilakukannya operasi caesar, dengan kemajuan dunia kedokteran, resiko pasca operasi caesar bisa ditekan. Hingga saat ini, tidak ada data penelitian medis yang membatasi jumlah operasi caesar. Hal ini terkait dengan tolerasni tubuh masing-masing individu. Namun, beberapa ahli menyatakan 3 kali operasi caesar untuk proses kelahiran yang aman untuk dilakukan. Hal ini didasari pada peningkatan resiko setelah oprasi yang ketiga kalinya, seperti:

  • Robeknya rahim

Resiko robeknya dinding rahim bekas tindakan operasi sebelumnya meningkat jika caesar telah dilakukan sebanyak 3 kali. Sayatan dari setiap tindakan operasi menyebabkan jaringan parut di dinding rahim di mana jaringan ini menjadi kurang elastis. Memang, dari luar luka bekas operasi bisa tak terlihat. Namun, bekas sayatan pada jaringan-jaringan dalam perut tak dapat dilihat dari luar.

  • Cedera usus dan kandung kemih

Luka pada kandung kemih akibat tindakan operasi caesar bisa saja terjadi setiap operasi dilakukan. Namun, hal ini sangat jarang terjadi pada caesar pertama kali. Resiko meningkat pada tindakan caesar selanjutnya. Peningkatan resiko ini disebabkan karena pelekatan jaringan yang terbentuk pada operasi sebelumnya, sehingga membuat kandung kemih menempel pada rahim. Kantung-kantung jaringan parut bekas operasi sebelumnya juga dapat menyebabkan obstruksi usus halus (penyumbatan).

  • Masalah dengan plasenta

Operasi caesar yang dilakukan berulang kali dapat menyebabkan pendarahan atau keguguran pada kehamilan berikutnya. hal ini dapat terjadi karena tindakan operasi caesar dapat menyebabkan letak placenta lebih dekat dengan rahim. Selain itu, bekas luka akibat tindakan operasi juga dapat memicu resiko tinggi placenta accreta atau kerusakan pada rahim.

  • Memicu masalah rahim lainnya

Tindakan operasi caesar yang berulang dapat memicu hernia, diastasis recti yaitu kondisi di mana otot-otot perut terpisah dan menjorok ke perut sehingga menyebabkan nyeri yang luar biasa di daerah sayatan. Serta endometriosis atau pertumbuhan jaringan endometrium yang dapat menonjol keluar dari rahim akibat bekas sayatan.

Hal di atas hanyalah resiko, di mana setiap individu memiliki resiko yang berebda-beda setelah menerima tindakan operasi saat melahirkan. Namun, bukan berarti tindakan operasi caesar tidak bisa dilakukan lebih dari 3 kali. Dengan pengawasan dokter, pertimbangan medis, serta keadaan Bunda yang sehat, tak menutup kemungkinan untuk operasi caesar dilakukan lebih dari 3 kali.

Jika Bunda harus menjalani operas caesar, Bunda perlu pastikan bahwa dokter dapat menjelaskan tentang resiko dilakukannya tindakan operasi tersebut. Ini penting untuk menghindari komplikasi pada kehamilan selanjutnya.

4 COMMENTS

    • Hai Bunda, setiap tubuh individu mempunyai tingkat recovery yang berbeda-beda. Ada dampak operasinya cepat sembuh, ada yg butuh proses. Tapi, beberapa dokter menyarankan memberi jarak 18-24 bulan untuk hamil selanjutnya untuk memastikan luka bekas operasi bagian dalam benar-benar sembuh. Sehat selalu ya, Bunda dan keluarga 🙂