Sya’ban merupakan bulan sebelum Ramadhan. Di mana ini merupakan bulan persiapan bagi umat Islam menyambut datangnya bulan suci. Tak hanya sebagai persiapan, Sya’ban merupakan salah satu bulan mulia yang penuh keutamaan.
Sya’ban memiliki keistimewaan tersendiri menurut sebagian kalangan, didasari oleh beberapa hadist yang menyebutkannya. Salah satunya Usamah bin Zaid bercerita bahwa ia tidak pernah melihat Rasulullah melakukan puasa lebih semangat dari puasa bulan Sya’ban. Lalu Rasulullah bersabda,
“Bulan Sya’ban, bulan antara Rajab dan Ramadhan, adalah bulan disaat manusia lali. Bulan tersebut adalah bulan dinaikannya berbagai amalan kepada Allah SWT, Rabb Semesta Alam. Oleh karenanya, aku sangatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i no. 2359)
Untuk menyiapkan diri di bulan Sya’ban ini agar kita dapat “memanen” dan menjadi pribadi yang lebih baik di bulan Ramadhan, sehingga Ramadhan kita berlimpah pahala dan keberkahan-Nya:
1. Perbanyak amalan puasa di bulan Sya’ban
Agar bisa meraih kebaikan dan kemuliaan bulan Sya’ban, perbanyak amalan puasa sunnah di bulan ini. Sebagaimana Aisyah ra. Berkata,
“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah SAW berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
2. Segera lunasi hutang puasa Ramadhan tahun lalu
Abu Salamah mengatakan bahwa beliau mendengar ‘Aisyah ra. Mengatakan,
“Aku masih memiliki hutang puasa Ramadhan. Aku tidak mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)
3. Perbanyak amalan bacaan Al Qur-an di bulan Sya’ban
Salamah bin Kahil berkata,
“Dahulu bulan Sya’ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur’an.”
Sedangkan Abu Bakr Al Balkhi berkata,
“Bulan Rajab saatnya menanam, bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman, dan bulan Ramadhan saatnya memanen.”
Tahun ini, Nisfu Sya’ban atau tengah bulan Sya’ban insya Allah jatuh pada tanggal 20 April 2019. Berarti hanya tinggal menghitung hari menuju Ramadhan nanti.
Apakah Ayah dan Bunda sudah siap menyambut bulan suci penuh berkah nanti?
